Pengalaman bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa



Sudah lama saya sebagai orang Kristen diperingatkan tentang kelompok Saksi-Saksi Yehuwa atau Saksi-Sakti Yehova. Para Pendeta banyak mengatakan bahwa sekte ini adalah sesat, bidat dan tidak boleh diikuti. Misalnya orang-orang Kristen yang saya kenal dekat di gereja menyebutkan bahwa Saksi Yehuwa itu sesat karena menganggap Yesus Kristus sebagai manusia biasa alias bukan sosok Ilahi, bukan Mesias, bukan Anak Allah dan juga bukan juruselamat. Namun dengan adanya peringatan semacam itu saya justru semakin penasaran bagaimana sebenarnya Saksi Yehuwa itu dan apa saja yang diajarkan mereka, apa saja bedanya dengan Kekristenan umumnya. Ini adalah artikel  pengalaman saya bertemu dengan Saksi-Saksi Yehuwa yang saya tulis agar bisa membantu saudara seiman mengetahui tentang ajaran mereka, serta agar saudara sekalian waspada dengan ajaran mereka.

Sekitar tahun 2013 kami didatangi rombongan Saksi Yehuwa

Mama saya pernah bercerita bahwa dahulu tahun 90'an pernah ada Saksi Yehuwa yang datang ke rumah, namun tidak pernah muncul lagi. Nah, kesempatan bertemu Saksi-Saksi Yehuwa datang sekitar tahun 2012 - 2013, saya kurang ingat tepat waktunya. Ini bermula dari saudara sepupu saya yang bersekolah SLTA dan punya teman Saksi Yehuwa bernama SNDY. Rumah saya dan sepupu saya bersebelahan, jadi saya tahu kalau SNDY  sering datang bermain. Mungkin karena mengetahui bahwa keluarga kami beragam agamanya, ada yang Islam dan Kristen (sepupu saya Katolik), pada suatu kesempatan orang tua SNDY beserta rekan-rekan Saksi Yehuwa-nya datang berkunjung ke rumah sepupu saya untuk mengabarkan sekte mereka. Ada sekitar 4 orang yang datang, yaitu kedua orang tua SNDY dan semacam pemimpin (mungkin penatua) dari kelompok Saksi Yehuwa yang sepertinya sedang bertugas di daerah kami. Pakaian mereka rapih dan sangat sopan, sehingga kami pun menerimanya dengan baik. Lagipula orang tua SNDY sudah kenal baik dengan keluarga sepupu saya.

Kelompok Saksi Yehuwa ini berkunjung sekitar seminggu sekali atau dua minggu sekali. Itu pun mereka datang dengan jumlah yang berbeda, kadang berdua kadang bertiga. Tetapi lucunya Om saya kurang begitu minat dengan pembahasan Teologi yang berbeda menurut dia karena beliau sudah sangat 'fanatik' dengan Katolik. Jadi dalam kunjungan-kunjungan selanjutnya Om saya mempersilahkan agar saya yang 'meladeni' Saksi Yehuwa. No problem, disinilah kesempatan saya untuk mengorek dengan leluasa apa saja ajaran Saksi Yehuwa ini. Dalam dua-tiga kali pertemuan dengan mereka saya sudah bisa mendapatkan apa-apa saja inti ajaran Saksi Yehuwa. Saya memang tidak banyak mendebat mereka dulu karena tujuan saya adalah menjadi pendengar untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

Buku yang saya dapatkan




Selain mendapatkan informasi secara lisan, saya mendapatkan buku-buku yang dikeluarkan secara resmi oleh Saksi-Saksi Yehuwa. Ada semacam majalah bulanan bernama Sedarlah! dan Menara Pengawal. Kemudian yang paling penting adalah sebuah buku berwarna kuning ukuran kecil berjudul "Apa yang sebenarnya Alkitab Ajarkan?" Saya melihat buku kuning ini adalah berisi pondasi dasar ajaran Saksi Yehuwa. Mungkin semacam buku panduan bagi orang yang baru mempelajari ajaran Saksi Yehuwa. Selain itu saya juga berhasil mendapatkan Alkitab "Terjemahan Dunia Baru" (disingkat TDB). Jelas ini Alkitab yang berbeda dengan Terjemahan Baru yang umum kita gunakan. Lagipula Alkitab ini tidak dikeluarkan oleh LAI. Dalam setiap pertemuan mereka berikan majalah Sedarlah! maupun Menara Pengawal. Ada informasi yang kurang tepat dari kalangan orang Kristen yang mengatakan bahwa Saksi Yehuwa adalah penjual buku, namun  buku, majalah dan Alkitab yang saya dapatkan adalah 100% gratis.




Kesalahpahaman orang Kristen tentang posisi Yesus dalam Saksi Yehuwa

Dengan bertemu dengan mereka langsung, saya mendapati bahwa ternyata ada salah informasi yang selama ini saya dapatkan. Orang-orang yang saya kenal mengatakan bahwa Yesus dalam Saksi Yehuwa adalah manusia biasa yang sama seperti kita. Tetapi setelah saya menanyakan ini kepada mereka, ternyata tidak saya dapati bahwa Saksi Yehuwa menganggap Yesus sebagai manusia biasa. Mereka dengan jelas mengatakan bahwa Yesus berposisi sebagai Mesias, Putra Yehuwa, dan penebus dosa Manusia. Saya pun heran dengan orang-orang Kristen yang mengatakan bahwa Saksi Yehuwa menganggap Yesus sebagai manusia biasa yang tidak bisa berbuat apa-apa. Dari mana informasi yang mereka dapatkan? Saya kira tuduhan semacam itu kurang 'fair'. Kita sebagai orang Kristen boleh saja tidak menyukai ajaran Saksi Yehuwa, tetapi kalau sampai memfitnah mereka rasanya kurang bijak.

Ketidaksetujuan saya terhadap Saksi Yehuwa

Saksi Yehuwa meyakini Yesus adalah Putra Yehuwa, Mesias dan penebus dosa. Sepertinya tidak ada masalah disini, tetapi tunggu dulu karena saya mendapatkan kejanggalan ketika dihadapkan dengan tema Trinitas/Tritunggal. Saksi Yehuwa benar-benar menolak posisi Yesus Kristus sebagai Allah. Tidak ada konsep Tritunggal dalam Saksi Yehuwa. Inilah yang menjadi problem utama sekte ini diantara Kekristenan lain. Bagi Saksi Yehuwa Yesus Kristus adalah ciptaan, tidak kekal. Konsep ini tentu saja cukup aneh didengar bagi anda orang Kristen, tetapi sebenarnya ini bukanlah konsep baru. Jauh ribuan tahun yang lalu konsep yang diusung Saksi Yehuwa sangat mirip dengan konsep sekte Arianisme, meski Saksi Yehuwa menolak disebut sebagai pengusung Arianisme.

Setelah saya mendapatkan referensi dari para pakar Teologi di situs internet maupun Youtube, serta saya teliti sendiri dari Alkitab TB dan TDB, akhirnya saya mendapatkan satu ayat dari Alkitab TDB yang terasa amat sangat janggal.

Yohanes 1 ayat 1 - 4 (TDB)
Pada mulanya Firman itu ada, dan Firman itu bersama Allah, dan Firman itu adalah suatu allah. 2  Pribadi ini pada mulanya bersama Allah. 3  Segala sesuatu menjadi ada melalui dia, dan tanpa dia, tidak satu perkara pun menjadi ada. Apa yang menjadi ada 4  dengan perantaraan dia adalah kehidupan, dan kehidupan itu adalah terang bagi manusia.

Perhatikan dengan kalimat Firman itu adalah suatu allah. Dari sinilah saya menyimpulkan bahwa sepertinya Saksi Yehuwa benar-benar aneh karena dianggapnya Firman adalah suatu allah, bukannya Firman adalah Allah itu sendiri. Saat mendengar ceramah dan keterangan Bambang Noorsena di Youtube, dikatakan bahwa bagi Saksi Yehuwa, Firman adalah suatu ciptaan, jadi tidak kekal (sesuatu yang diciptakan itu tidak kekal). Yesus yang adalah Firman dianggap oleh Saksi Yehuwa adalah ciptaan pertama Allah, dan dari ciptaannya itulah Allah menciptakan segala sesuatu. Tetapi pertanyaannya, jika Allah adalah Maha Kuasa mengapa Dia harus menciptakan segala sesuatu dibantu oleh Firman yang diciptakan-Nya? Padahal kita semua tahu bahwa Allah ber-Firman untuk menciptakan langit dan bumi. Kemudian dari kalangan orang-orang aliran Baptis, mereka menyebutkan bahwa Saksi Yehuwa itu semacam politeisme terselubung karena menganggap Yehuwa sebagai Allah, lalu disamping itu mereka menganggap ada 'suatu allah' yaitu Firman. Ulasan lebih lanjut bisa anda lihat di situs ini Link 

Selain konsep ketuhanan yang di usung Saksi-Saksi Yehuwa, ada beberapa ajaran yang saya tidak setujui diantaranya adalah tentang Roh Kudus yang dianggapnya bukan sebagai Roh Allah melainkan hanya sebagai tenaga aktif. Kemudian dalam hal eskatologi Saksi Yehuwa juga beberapa tidak saya setujui seperti kepercayaan bahwa Kristus Yesus telah kembali tanpa kasat mata dan mulai memerintah sebagai raja di atas Bumi ini pada Oktober 1914. Dan berbagai ajaran lainnya.


Hal positif dari Saksi-Saksi Yehuwa

Saya memang banyak memiliki ketidaksetujuan dengan doktrin Saksi Yehuwa yang sepertinya dangkal dalam menafsirkan suatu  ayat. Tetapi ada beberapa hal positif dan bagus yang saya lihat dari mereka:

1. Saksi Yehuwa terbiasa berapologetika

Rasanya sangat berbeda dengan jemaat awam di gereja Kristen umumnya yang tidak terbiasa dengan pembahasan tema-tema doktrinal, teologi dan apologetika. Saya memperkirakan bahwa jemaat umum dalam Saksi Yehuwa ternyata sudah terbiasa dengan tema-tema tersebut. Konon setiap jemaat, harus diberikan pelajaran yang mendalam sehingga mereka memang disiapkan untuk berdialog maupun sampai berdebat dengan kelompok aliran lain. Sebuah pelajaran bagi gereja-gereja Kristen yang selama ini jarang memberikan pelajaran doktrinal, teologi dan apologetika. Kalau di gereja-gereja  yang dibahas oleh pendeta hanya kotbah moral, motivasi keduniawian, teologi kemakmuran dan sejenisnya, kapan jemaat gereja anda akan menjadi Kristen yang militan dan berani? Pantas saja banyak umat Tuhan yang murtad mengikuti agama lain, karena kurangnya pengetahuan mereka akan pengertian karya keselamatan Yesus. Banyak yang kurang dalam ilmu teologi, doktrinal dan apologetika.

2. Saksi Yehuwa berani terjun ke lapangan




Tanpa malu-malu dan tanpa menghiraukan hal yang menghambat mereka, para Saksi Yehuwa berani terjun ke lapangan. Mereka berjalan dari rumah ke rumah, berkomunikasi dengan berbagai macam orang, baik orang Muslim, Kristen dan lain-lain. Mereka menganggap kegiatan ini sebagai kegiatan memberitakan Injil seperti para murid Yesus. Saya menanyakan kepada penatua Saksi Yehuwa, apakah semua jemaat harus turun ke lapangan? Ia menjawab, Ya, tetapi mereka harus diberikan pelajaran terlebih dahulu selama beberapa waktu dan jika sekiranya sudah cukup mereka dituntut untuk pergi keluar mengabarkan ajarannya. Seumur hidup saya ber-gereja, saya tidak pernah mendapati program yang demikian. Kalau pun ada program semacam ini, pasti peminatnya sedikit karena alasan sibuk kerja, malas, takut dipreksekusi, takut dituduh Kristenisasi dan sebagainya.


3. Banyak buku gratis yang diberikan



Saksi Yehuwa saya kira punya modal yang besar. Bagaimana tidak, mereka mungkin sudah menghabiskan uang jutaan dollar dalam satu tahun untuk mencetak buku-buku dan disebar ke seluruh Balai Kerajaan Saksi Yehuwa di seluruh dunia. Nah, dari pada gereja menghamburkan uang membeli sesuatu yang kurang penting, kenapa tidak untuk mencetak buku-buku gratis bagi jemaatnya? Semacam majalah tipis bulanan yang berisi pelajaran dasar Kekristenan, maupun tema-tema Apologetika dan doktrinal. Hal semacam ini sangatlah berguna bagi jemaat, ketimbang mereka menghabiskan waktu menonton TV dengan acara-acara sampah tidak berguna.











Komentar