Alasan mengapa Nazi Jerman melakukan pembantaian massal terhadap penduduk Polandia

Negeri Polandia


Kalau ditanya, negara mana yang paling menderita selama Perang Dunia 2? Jawabannya tentu saja Polandia. Di awal perang negara ini dihabisi dari 2 sisi, barat oleh Jerman dan timur oleh Uni Soviet. Invasi terhadap Polandia sendiri awalnya dilakukan setelah adanya perjanjian Pakta Molotov-Ribbentrop, dimana Soviet dan Nazi Jerman sepakat untuk tidak menyerang satu sama lain. Kota Warsawa menjadi salah satu ibukota yang paling hancur selama Perang Dunia 2. Namun yang paling mencengangkan adalah korban perang Polandia, khususnya warga sipil yang sangat banyak. Menurut data yang saya baca di Wikipedia, tentang korban Polandia , jumlahnya mencapai 1,8 hingga 3 juta.



Jumlah yang sangat luar biasa bukan? Tapi mengapa sampai-sampai Nazi begitu kejam terhadap orang Polandia? Padahal warga Polandia ini merupakan bagian dari bangsa Eropa, mereka bukan Yahudi, bukan orang Rom/Gipsi. Mereka berkulit putih, dan banyak juga yang berambut pirang, sama seperti orang Jerman. Bahkan secara agama orang-orang Polandia mayoritas menganut Kekristenan baik itu Katolik maupun Kekristenan lain. Berikut ulasannya:

Lebensraum


Lebensraum ke wilayah timur


Istilah Lebensraum mungkin anda pernah mendengarnya yah? Ya, Lebensraum adalah bahasa Jerman yang  artinya adalah Ruang Hidup atau Habitat. istilah ini menjadi motivasi  bagi kebijakan ekspansionis Jerman Nazi dengan tujuan untuk memberikan ruang tambahan untuk pertumbuhan penduduk Jerman demi terciptanya negara Jerman Raya. Kurang lebih, Hitler menginginkan wilayah yang lebih luas lagi agar bisa ditempati orang-orang Jerman. Dan bagi Hitler wilayah yang cocok dan memenuhi syarat sebagai Lebensraum adalah Eropa Timur, termasuk didalamnya adalah Polandia, Berlarusia, Ukraina, dan sebagian Rusia. Nazi Jerman menganggap bahwa penduduk dinegara-negara tersebut sebagai manusia rendahan dan wilayahnya harus dibersihkan agar orang Jerman bisa menempatinya. 

Generalplan Ost


Heinrich Himmler, kepala SS

Generalplan Ost merupakan sebuah rencana rahasia Nazi Jerman, dan merupakan bagian dari Lebensraum. Rencana ini merupakan tanggung jawab Kantor Keamanan Utama Reich dibawah Heinrich Himmler. Isi Generalplan Ost adalah mengenai pembersihan etnis melalui genosida  terhadap negara-negara diwilayah timur yang diduduki Nazi Jerman. Warga Polandia yang merupakan mayoritas etnis Slavia menjadi salah satu korban terbesarnya. Ada beberapa metode sistematis yang dilakukan oleh Nazi, diantaranya adalah pembunuhan massal dengan cara pembantaian/penembakan, pemusnahan dengan cara kerja paksa, maupun kelaparan. Cara lainnya adalah dengan deportasi paksa.
Berikut ini adalah rencana pembasmian dan pengusiran dalam Generalplan Ost:


Terlihat jelas bahwa sekitar 80-85% penduduk wilayah Polandia harus dihilangkan menurut Generalplan Ost. Dari 1939 hingga tahun 1945 saja Polandia harus kehilangan sekitar 1 sampai 3 juta warganya akibat pendudukan Nazi. Jumlah tersebut kemungkinan akan meningkat 2-3 kali lipat apabila Jerman sukses menang perang.

Aksi pemusnahan


Sasaran pertama pemusnahan warga Polandia pasca invasi diantaranya adalah politisi, cendekiawan, aktor, inteligensia, dokter, pengacara, bangsawan, pendeta, perwira dan banyak lainnya. Sebelumnya, Nazi sudah menyiapkan daftar terperinci yang mengidentifikasi lebih dari 61.000 sasaran tersebut dibantu oleh orang keturunan Jerman yang sudah tinggal di Polandia. Nama-nama itu dirangkum dalam sebuah buku dengan 192 halaman yang disebut Sonderfahndungsbuch Polen. Organisasi yang melakukan pencidukan serta eksekusi siapa lagi kalau bukan SS yang dibantu oleh Selbstschutz, yakni sebuah organisasi paramiliter bantuan yang terdiri dari orang Polandia keturunan Jerman.

Aksi yang juga banyak menimbulkan korban jiwa kali ini datang dari Angakatn Undara Jerman, Luftwaffe. Lebih dari 100.000 orang Polandia tewas pada operasi pemboman teror Luftwaffe , seperti yang terjadi di Wielun. Kemudian serangan udara besar-besaran juga dilakukan di kota-kota yang tidak memiliki infrastruktur militer seoerti Frampol , dekat Lublin, yang hancur berat pada 13 September 1939. Frampol luluh lantak oleh serbuan 70 ton amunisi  dan akhirnyamenghancurkan hingga 90% bangunan serta menewaskan setengah dari penduduknya. kota-kota di Polandia yang dibom pada awal perang adalah: Brodnica,  Bydgoszcz,  Chelm, Ciechanów,  Czestochowa, Grodno,  Grudziadz,  Gdynia,  Janów,  Jaslo, Katowice,  Kielce,  Kowel,  Kraków, dan berbagai kota lainnya.
Royal Castle Warsawa hancur tahun 1939

Kota Warsawa 1939 yang hancur - Koleksi foto UWM Libraries Digital Collections - University of Wisconsin


Warga sipil Polandia yang ditangkap pada 9 September 1939

Kazimiera Mika, seorang gadis Polandia berusia 12 tahun, berduka atas 
kematian kakak perempuannya Andzia (14), yang terbunuh di sebuah 
ladang dekat Jana Ostroroga Street di Warsawa saat serangan udara Jerman oleh Luftwaffe.



Aksi-aksi lain yang cukup memakan korban jiwa diantaranya adalah:

1. Intelligenzaktion Pommern

Korbannya adalah para intelektual dan para elite warga Polandia, dilakukan antara 1939-1940. Operasi ini dilakukan di Provinsi Pomerania. Kriteria resmi yang menjadi korban operasi ini adalah orang Polandia  yang memiliki sekolah menengah atau pendidikan tinggi, pendeta, guru, dokter, dokter gigi, dan dokter gigi. , dokter hewan, perwira militer veteran , birokrat, anggota pemerintahan Polandia, polisi, pengusaha dan pedagang menengah dan besar, pemilik tanah menengah dan besar, penulis, jurnalis, dan editor surat kabar. Lokasi pembunuhan massal ini diantaranya adalah Piaśnica Wielka , Mniszek dekat Świecie dan di hutan Szpęgawski dekat Starogard Gdański.

2. AB Aktion

Foto proses AB Aktion di Hutan Palmiry

AB Aktion atau dalam bahasa Jerman dikenal dengan Außerordentliche Befriedungsaktion adalah operasi pembantaian  terhadap masyarakat kelas atas Polandia. Pada musim semi dan musim panas 1940, lebih dari 30.000 orang Polandia ditangkap. Lokasi eksekusi termasuk di kompleks hutan Palmiry dekat Palmiry dan yang lain dikirim ke kamp konsentrasi Jerman. Kali ini giliran para pemimpin seperti politisi, seniman, aristokrat, kaum intelektual , dan orang-orang yang dicurigai melakukan kegiatan anti-Nazi yang menjadi korban.

Janusz Kusociński, olahragawan yang ditangkap
 Gestapo dan menjadi korban AB Aktion


Eksekusi warga sipil Polandia dekat stasiun Kereta api Płaszów-Prokocim  pada 26 June 1942.


3. Deportasi paksa dan Jermanisasi

Peta dari Reichgau Wartheland

Seperti yang telah dijelaskan bahwa proses Jermanisasi di Polandia juga dilakukan dengan cara pengusiran paksa penduduk lokal agar di isi oleh Volksdeutsche (orang keturunan Jerman yang tinggal diluar Jerman).  Wilayah Reichsgau Wartheland yang baru dibuat pada tahun 1939 menjadi awal Jermanisasi. Menurut tujuan dan ideologi Lebensraum, tanah Polandia sebelumnya memang akan diambil alih oleh militer Jerman dan penduduk sipil termasuk Volksdeutsche Eropa Timur. jumlah orang Polandia yang diusir oleh otoritas Jerman dari rumah mereka diperkirakan mencapai 2.478.000. Pada proses pengusiran ini sekitar 928.000 orang dibunuh.

4. Orang Polandia yang di tahan di Kamp Konsentrasi

Penderitaan lain adalah ditempatkannya warga Polandia di kamp konsentrasi yang sangat terkenal sebagai tempat menyedihkan dan sering disebut sebagai kamp kematian. Setidaknya ada sekitar 50.000 orang Polandia di Kamp Konsentrasi Mauthausen. Kemudian 150.000 di Auschwitz, 20.000 di Sachsenhausen, 40.000 di Gross-Rosen;  17.000 di Neuengamme dan 10.000 di Dachau. Diperkirakan Sekitar 17.000 wanita Polandia meninggal di kamp Ravensbrück. Ada pula kamp khusus bagi anak-anak seperti kamp konsentrasi Potulice, Kinder-KZ Litzmannstadt untuk anak laki-laki Polandia, dan kamp kerja paksa untuk anak perempuan Polandia di Dzierżązna (Dzierzazna). Ada pula warga Polandia yang menempati kamp konsentrasi utama di Stutthof (timur Gdansk) dan banyak sekali yang tewas disana.

Jumlah total warga negara Polandia yang menemui kematian di kamp, ​​penjara, dan tempat-tempat penahanan di dalam maupun di luar Polandia diperkirakan melebihi 1.286.000.

Czesława Kwoka sekitar tahun 1942 - 1943 di kamp Auschwitz-Birkenau


Anak-anak perempuan Polandia di kamp pekerja anak di Dzierżązna


Sungguh kejahatan kemanusiaan yang luar biasa. Masihkah anda menjadi pemuja Nazi? Bagaimana jika seandainya anda yang menjadi orang Polandia?


Komentar