Plus minus naik kereta api Eksekutif dan Ekonomi

Hallo buat kalian yang ada di Pulau Jawa atau Sumatera pasti pernah naik kereta api. Ya, saya sendiri yang tinggal di dekat stasiun sering mengandalkan kereta untuk bepergian, baik ke ibukota Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bandung, atau ke rumah istri di Tasikmalaya. Nah, kalau bicara kereta api mending jangan membicarakan tentang kondisi kereta api kita sekitar 10 tahunan yang lalu. Karena masa lalu kereta api bener-bener 'parah banget'. Kalian pasti tau kalau betapa ribetnya saat naik kereta ekonomi karena harus berebut tempat duduk, ditambah pedagang yang makin membuat sesak, bahkan terkadang ada pengamen kurang ajar yang memaksa meminta uang. Udah lah, tenang aja karena PT.KAI kita sudah melakukan 'revolusi' besar-besaran dengan penentuan tempat duduk serta pelarangan pedagang maupun pengamen untuk naik keatas kereta. Diatas kereta menjadi lebih tertib dan semakin rapih, bahkan adem karena setiap kereta ada fasilitas AC. Kecuali kalian naiknya di gerbong barang hehehehe....

Benarkah naik kereta ekonomi semakin berbeda dan nyaman? Jawabannya iya, tetapi tetap saja naik kereta Eksekutif lebih juara. hahaha ya iya lah, namanya juga kereta Eksekutif. Saya tergolong orang yang sangat sering naik kereta api, khususnya karena sang istri ada di kota Tasikmalaya sedangkan saya di Kroya, Cilacap. Di Stasiun Kroya ada banyak kereta yang berhenti baik Eksekutif, Bisnis maupun Ekonomi. Tetapi rasa-rasanya saya mulai agak males naik kereta ekonomi karena beberapa hal. Padahal dulu tidak masalah mau naik kelas apapun. Berikut ini beberapa plus minus naik kereta  Eksekutif dan Ekonomi:

1. Eksekutif

Nilai Plusnya:

- Kondisi interior gerbong yang keren
Kereta Eksekutif memiliki desain gerbong yang bagus, keren, bersih, putih dan fasilitas tempat duduknya nyaman. Makin bikin ga terasa meski dalam perjalanan jauh.

- Tempat duduk terbatas dua
Kalau naik Eksekutif privasi saya menjadi lebih terjaga, itu karena saya hanya duduk berdua dalam tiap baris tempat duduknya. Selain itu kaki saya juga lebih lega dan leluasa karena ada besi tempat menyangga kaki. Plus meja kecil  untuk makan yang bisa dimasukan ke pinggiran tempat duduk. 

- Peredam suara
Entah apakah saya yang merasakan atau semua orang ikut merasakan, bahwa kereta Eksekutif seperti memiliki peredam suara yang membuat gerbong tidak terlalu berisik karena suara 'jeglag-jeglog' rel yang di lalui roda. Buat tidur pastinya lebih nyaman.

- Fasilitas bantal tersedia gratis
Ada bantal kecil di setiap tempat duduk, tersedia gratis. Bisa kalian pakai untuk tidur. Bandingkan dengan kereta Ekonomi yang tersedia bantal namun bayar sewa.

- Restauran tersedia bagus
Restauran di dalam kereta Eksekutif menurut saya sudah lumayan bagus, banyak tempat duduknya. Kalian bisa memesan berbagai makanan, ada yang ready stock dan ada yang harus pre-order. Misalnya saat kereta melewati stasiun Purwokerto kalian bisa pesan mendoan atau pecel. 

- Perjalanan cepat
Jika kalian ingin perjalanan kereta yang cepat, kereta Eksekutif adalah jawabannya. Hal ini karena KA Eksekutif biasanya selalu didahulukan untuk lewat ketimbang Ekonomi. Bayangkan perbandingan waktu dari Purwokerto ke Jakarta mungkin hanya 5 jam saja, kalau naik KA Ekonomi bisa sampai 6-7 jam. KA Eksekutif juga hanya berhenti di sedikit stasiun.

- Penumpangnya lebih tenang
Kalau di perhatikan, di kereta Eksekutif  penumpangnya lebih tenang. Ah, masa sih? Memang tidak selalu, tetapi lebih sering saya merasa tidak terganggu suara-suara berisik orang ngobrol dengan keras, orang yang berteriak-teriak atau suara musik dari orang lain. Ya, mungkin mereka memang butuh ketenangan seperti saya. Faktor lainnya juga karena di dalam gerbong jumlahnya sedikit ketimbang kereta Ekonomi.

Nilai Minusnya

- Tiket yang mahal
Sudah tentu danpasti kalau naik kereta Eksekutif itu harganya mahal. Tetapi saya sih tenang-tenang saja, karena perjalanan Kroya ke Tasikmalaya ada tiket murah dari program Go Show. heheheehe... Hanya biaya 100 ribu sudah bisa menikmati perjalanan kereta Eksekutif. Go Show tidak berlaku untuk perjalanan jarak jauh ya.

- Kereta berhenti distasiun tertentu
KA Eksekutif bisa dibilang agak 'pelit' berhenti. Ya karena untuk efisiensi waktu, maka KA ini tidak sembarang berhenti di banyak stasiun. Hanya stasiun besar saja mau berhenti. Jadi misalkan kalian ingin mengunjungi Bumiayu, kalian harus turun di stasiun Purwokerto karena KA ini tidak berhenti di stasiun Bumiayu.



2. Ekonomi

Nilai Plusnya

- Harga murah
Semua orang setuju bahwa harga tiket KA Eknomi itu murah, bahkan ada yang murah banget. Misalkan saja KA Serayu bisa didapat dengan harga berkisar 74 ribu, dari Purwokerto-Kroya tujuan Bandung-Jakarta. Ada juga KA Logawa yang harganya hampir sama, bisa sampai Yogyakarta-Surabaya bahkan Jember. Tapi jangan salah, saat ini ada banyak KA Ekonomi yang harganya juga mahal, kemungkinan dihitung per-jarak. Biasanya KA Ekonomi yang mahal disebut Ekonomi Premium.

- Lebih banyak berhenti dibanding KA Eksekutif
KA Ekonomi saat ini sebenernya tidak berhenti di banyak sekali stasiun seperti dahulu. Namun tetap saja lumayan ada beberapa kota kecil yang masih disinggahi. Hal ini menguntungkan kalian yang tidak ingin harus ke stasiun besar karena jaraknya jauh. 

- Fasilitas KA Ekonomi sudah bagus
Jika PT.KAI tidak merevolusi pelayanan dan fasilitasnya kemungkinan saya tidak akan merekomendasikan kalian naik KA Ekonomi. Sekarang sudah terseda AC yang dijamin tidak membuat kalian kepanasan di dalam gerbong. Pengamen, pedagang, pengemis dan hal-hal mengganggu lain sudah dibersihkan. Kalian bisa duduk sesuai nomor.
So, jangan ragu untuk naik KA Ekonomi.

Nilai Minusnya

- Tempat duduk berhadapan
Siap-siap saja kalian harus duduk dan berhadapan dengan penumpang lain jika naik KA Eknomi. Terkadang sih ada rasa canggung kalau duduk berhadapan dengan orang lain. Bahkan rasa kurang nyaman bisa saja dirasakan kaum perempuan kalau ia bepergian sendiri sedangkan disebelah dan depannya semua adalah laki-laki. Tetapi tenang saja, keamanan terjamin karena ada petugas keamanan yang mondar-mandir untuk memantau kondisi.

- Kaki tidak leluasa
Kalau sudah ada dalam KA yang tempat duduknya berhadapan, siap-siap saja untuk berbagi space kaki dengan penumpang lain. Ini yang membuat saya pegal karena kadang kaki harus menekuk terlalu lama.

- Masih ada tempat duduk bertiga
Untuk KA Ekonomi bersubsidi semacam Serayu, Logawa, Bengawan dan lainnya, masih tersedia bangku 3 dan 2 dalam satu baris. Tentu ini berbahaya jika kalian memiliki nomor tempat duduk yang bertiga dan sebelah-sebelahnya adalah orang yang berpostur besar. hehehehe...Apalagi kalau kalian berada di tengah, pasti akan terjepit. Saya sarankan sih pilih tempat duduk yang 2 jejer saja. 

- Terkadang berisik
Karena banyaknya penumpang, memungkinkan akan lebih bising. Saya bahkan sering terganggu dengan ibu-ibu rombongan yang mengobrol terlalu keras. Kadang ada remaja yang berteriak-teriak saat bercanda seolah-olah mereka sedang ada di warung. Terlebih lagi yang menyebalkan adalah penumpang yang memutar musik melalui ponsel tanpa menggunakan headset/earphone dengan keras. Ya kalau lagunya bagus, lebih sering terdengar lagu-lagu yang 'norak'. Apakah mereka tidak melihat papan peringatan peraturan bahwa di dalam kereta dilarang membuat kegaduhan?

- Tiket KA sering habis
Tidak hanya dimusim Lebaran saja, musim kerja saja sering kali KA Ekonomil ludes habis terjual. Jadi siap saja untuk membeli jauh-jauh hari. Mungkin karena murah ya jadi sering Sold Out.

- Jam Perjalanan lebih lama
Jangan mengeluh tentang hal ini, semua juga paham kalau KA Ekonomi harus mengalah dari KA Eksekutif dalam hal kecepatan perjalanan.







Komentar